Thursday, December 4, 2014

PhotoDiary : Gerpule, Boro.

halo, aku mau cerita nih tentang pengalaman aku selama di Jogja (tahun 2011) pas Live In. sekilas tentang Live In, Live In itu baru akan dirasakan pas kita kelas 11 (2 SMA) biasa nya kita berpergian ke desa-desa dan menetap disana selama 5-7 hari, dan selama disana biasa nya kita akan belajar cara hidup penduduk setempat, dari cara memasak, mencari kayu bakar, memelihara ayam dan kerbau, cara berinteraksi dengan penduduk lokal. mungkin bagi sebagian orang yang ga bisa hidup dengan 'cukup' akan mikir ga enak dan lain sebagainya. tapi menurut aku itu pengalaman yang sangat menyenangkan dan bisa dibilang kaya petualangan ketemu orang tua baru, saudara-saudara baru dan bisa melihat kehidupan dari 2 sisi yang berbeda, apalagi aku hidup dan besar di kota Jakarta, kota yang padat dan rame banget. disana sangat berbeda 180°, begitu mulai malam langsung sepi dan gelap gulita, kalau mau keluar harus bawa senter.


Bapak Cyprianus (guru agama)


ada cerita lucu yang bikin kangen dengan situasi disana. 
sewaktu di desa ada beberapa teman yang sakit dan harus di bawa ke klinik setempat. selama disana kita semua dikelompokan menjadi 3 orang untuk tinggal di satu rumah, gw tinggal di rumah yang paling pojok dan menanjak, dengan 2 orang teman yaitu Fefe dan Monic. dari hari pertama Fefe uda sakit setelah bangun tidur siang. trus hari pertama kita keliling desa, dan mampir kerumah tetangga yang di tempati teman-teman lain. singkat cerita hari pertama ga kerasa udah malem, udah mau tidur kalau ga salah sudah jam 8 atau 9. tiba-tiba pintu rumah di ketok dan ada 2 orang menjemput, mau bawa Fefe ke klinik. setelah Fefe ada 1 orang lagi yang sakit, tapi rumah nya agak jauh kita jemput. kita pergi ber-10, 9 orang murid dan 1 orang guru, yaitu pak Cypri.  karena jalan super gelap kita bawa 3 alat penerangan (ada lampu dan senter) kurang lebih jalan yang kita lewatin itu seperti ini.


penduduk setempat.


Ervin dan Fefe dengan penduduk setempat.

di sebelah kiri ada pembatas itu, itu sebenernya tanah, dan diatasnya kuburan. ya, agak seram kalau malam lewat sana karena tidak ada lampu jalan. karena perjalanan nya agak jauh kita sempat berhenti di pertigaan yang ad gubuk disana. tapi kita ga duduk di dalam gubuk karena ada benda berwarna putih dan semua mulai takut. kita jalan ramai-ramai dan pas lewatin jalan ini,  kita bercanda sama pak Cypri.

"wah untung kita kesini sama pak Cypri (guru agama) kalau takut bisa doa bareng coba kalau pak Pono (guru bahasa)yang ada disuruh bikin puisi kita disini"

sontak semua nya ketawa pak Cypri pun ketawa, becanda biar ga takut-takut banget. selama perjalanan kita nyanyi Mars Vianney (yang sekarang samar-samar udah ga inget) trus sampai lah kita di rumah penduduk setempat yang di tempati oleh 3 orang teman juga. karena kita ga tau rumah teman yang sakit itu, kita minta mereka mengantar, ternyata ga juah tp jalanan nya nanjak dan ada pohon beringin. mereka ber3 ikut mengantar yang artinya kita total 13 orang. trus bercanda lagi supaya ga takut-takut banget.

"eh kita sekarang ber 13 loh ya, liat-liat kalo nambah mendadak jorokin aja"
kebetulan jalan menanjak itu sebelah nya kosong ga keliatan apa-apa.
dan sesudahnya kita sampai di rumah orang yang mau dijemput, ternyata setelah ngobrol dan di bujuk jawaban dia cukup mengecewakan.

"ga usah ke dokter, besok juga sembuh tadi udah dikasih obat sama ibu. makasih ya udah dijemput, tp beneran gapapa"

kecewalah kita semua dengan jawaban dia, tapi senang karena ada pengalaman yang cukup lucu disana. semua dilanjutkan dengan foto selama disana, biar foto yang berbicara :)


Bastian.


Antony, saat pemberitahuan rumah.


sapi ternak ibu dan bapak.


anak anjing tetangga.


Frenky, Ervin, dan Sandro.




Ervin.


Frenky dan Ervin.


sunset di Gerpule, Boro.


saat mencari kayu bakar.


saat mencari kayu bakar.


anjing peliharaan ibu dan bapak.


ayam ternak ibu dan bapak.


anjing peliharaan ibu dan bapak.


halaman belakang rumah.


sunset di Gerpule, Boro.


pak Cyprianus di Sendang Sono, Yogyakarta


Eyang dan Bapak kepala desa setempat.


Sandro.


bunga kembang sepatu.


penduduk setempat.


bunga kembang sepatu di tangan Sandro.


foto diambil dalam keadaan bus berjalan menuju Candi Borobudur, Magelang.


foto diambil dalam keadaan bus berjalan menuju Candi Borobudur, Magelang.


foto diambil dalam keadaan bus berjalan menuju Candi Borobudur, Magelang.


ini adalah keadaan daerah setempat yang terkena letusan gunung merapi.
foto diambil dalam keadaan bus berjalan menuju Candi Borobudur, Magelang.


Candi Borobudur, Magelang.


Candi Borobudur, Magelang.


Candi Borobudur, Magelang.


becak di Malioboro, Yogyakarta.
sekian beberapa foto selama di Yogyakarta, waktu yang sangat menyenangkan dan tidak mungkin terlupakan. pengalaman dan cerita yang cukup menambah wawasan.

thankyou for reading.
xoxo, cathy.

No comments:

Post a Comment